Subhan Mengecam Tindakan PT SMS Milik Wapres RI dan Tangkap Kades Doro Peti Diduga Dalang Perampasan Lahan Warga -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Subhan Mengecam Tindakan PT SMS Milik Wapres RI dan Tangkap Kades Doro Peti Diduga Dalang Perampasan Lahan Warga

Monday, March 24, 2025

 

Dompu ~ Infobima ~ Bertahun-tahun Kondisi masyarakat yang tertindas cenderung meningkat akhir-akhir ini menurut para aktivis bima, diantaranya justru dipicu oleh kebijakan pemerintah kurang berpihak kepada masyarakat karena menuntut ketidakadilan  haknya di rampas oleh penguasa menunjukkan dalam kekuasaannya.

Cerita kelam sosok seorang atas nama Subhan asal sape, kerap menjadi bisikan dikalangan masyarakat kabupaten dan Kota Bima bukan lagi jadi rahasia umum. Dengan tekad yang kuat sampai melanjutkan studinya di fakultas hukum universitas Muhammadiyah Bima, dengan suara lantang  menyoroti ketidak Adilan dalam sistim oligarki di negara kita tercinta mengakibatkan masyarakat awam jadi korban. 


Subhan mengatakan saat diwawancarai wartawan, turut prihatin terhadap masyarakat pada khususnya warga desa doro peti di dusun samada ngguwu Mbune dan gunung sari, viral di media sosial melalui channel YouTube. "Tangkap Update 24Jam", menjadi perbincangan hangat dikalangan publik serta para generasi muda. Ucap Subhan.

Lanjut dia, pihak pemerintah daerah kabupaten Dompu, kecamatan Pekat dan pemdes doro peti, seharusnya menunjukkan sikap pro rakyat. Namun demikian kini malah terbalik dengan Pro Investor dan para mafia elit.


Mengecam keras. Kehadiran Perusahaan Tehnik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS). Diduga Milik Wakil Presiden Republik Indonesia di Desa doro peti, kecamatan Pekat. Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat NTB, pada tahun 2013 yang lalu, membuat para warga ditiga dusun kehilangan lahan mata pencarian hingga Ratusan Hektar. 


Sekian tahun para warga memperjuangkan hak miliknya, kuat dugaan dirampas paksa. Hingga segala cara melakukan sabotase guna melancarkan aksinya oleh pihak PT SMS, kemudian pemilik Lahan dibenturkan dengan TNI dan Polri. Tuding Subhan mengutip pernyataan warga. 


Demi keseimbangan pemberitaan. Pimpinan redaksi media ini melakukan investigasi intens dilapangan serta konfirmasi juga klarifikasi terhadap beberapa warga dusun samada, ngguwu Mbune dan gunung sari.


Jaedun. Mengatakan saat diwawancarai. Bahwa dirinya mewakili ratusan orang warga yang tertindas oleh penguasa dan mafia tanah serta antek-anteknya pihak PT SMS perusahaan tebu  atau pabrik gula.


Sebagai masyarakat awam yang taat Hukum dan tidak punya kekuatan secara finansial untuk mengakomodir terhadap TNI dan Polri, mengakibatkan terjadinya penghadangan alat berat excavator saat melakukan proses penggarapan lahan tersebut. Hanyalah tangan hampa karena tak memiliki Pistol serta Laras Panjang.  


Sehingga diharapkan kepada Presiden Republik ndonesia Bapak Prabowo Subianto, agar menegakkan keadilan di Negeri ini dapat untuk mensejahterakan rakyatnya. 


Tanya wartawan, atas konflik berkepanjangan terkait lahan warga yang di garap paksa dengan segala upaya oleh pihak PT SMS. Apakah ada  langkah-langkah persuasif Pemkab Dompu dan pemerintah Kecamatan pekat serta pemerintah Desa Doro Peti, dalam hal tersebut.


Selama kami memperjuangkan sampai proses persidangan berkali-kali di pengadilan negeri Dompu atas lahan tersebut. Namun Alih-alih ingin mendapatkan dukungan dan solusi untuk warga samada, ngguwu Mbune dan gunung sari. Camat Pekat dan Kades doro peti, selalu hilang jejak justru kuat dugaan adalah dalang dibalik Mafia. Bebernya 


Kemerdekaan Negara ini hampir satu abad. Kami sangat menyangkan bahwa keadilan di Indonesia, tidak berpihak ke masyarakat awam khususnya ditiga dusun yang tertindas oleh kekuasaan, atas tindakan Oknum-oknum bayaran pihak PT SMS demi melakukan kejahatan merampas merampok hak Masyarakat. 


Kekejaman pihak PT SMS seakan tak punya perikemanusiaan dalam bertindak. Bukan hanya sekedar lahan warga di gusurnya dan dirampas, tanah pemakaman umum ( TPU ) saja dibongkar lalu kerangka manusia pun di buang ke kali. Tutur Jaedun 


Lanjut Jaedun. Jika memang benar dugaan pemilik perusahaan Pabrik Gula digaungkan melalui PT SMS tersebut, adalah Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Gibran. Dengan segala hormat meminta untuk melakukan kunjungan kerja untuk melihat langsung jeritan masyarakat.


Sekiranya keberadaan pabrik gula PT SMS di Desa Doro Peti, akan mampu mensejahterakan kehidupan warga setempat, namun ironisnya. Malah lebih mengsensaraka dikarenakan dugaan kuat para oknum-oknum TNI-POLRI, Camat, Kepala Desa dan Bupati pun juga tidak berpihak pada Masyarakat melainkan membekingi investor asing demi keuntungan pribadi. Pungkasnya Jaedun. 

Simak selengkapnya disini 👇

https://youtu.be/YhsamToCHNg

Disisi lain, Kepala Desa doro peti Adammalik saat dikonfirmasi terkait pernyataan sikap dalam Tim Pemenangan Perubahan Desa Doro peti Surat Pernyataan Kontrak Politik.


Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, apabila saya terpilih sebagai kepala Desa Doropeti pada pemilihan Kepala Desa pada Tahun 2023 maka saya 1. Siap mengembalikan pengelolaan lahan yanga di kembalikan oleh PT SMS kepada pemilik yang sesungguhnya di antara warga dusun samada dan dusun gunung sari.


 2. Siap mengganti kepala dusun samada dalam waktu 1 tahun berjalan kepemimpinan saya dan apabila saya tidak memenuhi pernyataan tersebut maka saya siap menerima konsekuensi hukum yang berlaku maupun hukum sosial. 


Mengutip pernyataan kades terpilih agar mencari simpati warga. "Siap mengembalikan pengelolaan lahan yang di kembalikan oleh PT SMS". 

Sampai berita ini dipublikasikan, pihak kades Doro Peti memilih bungkam untuk menanggapi saat dikonfirmasi dan klarifikasi. 


Pihak Direktur PT SMS Perusahaan Tebu atau Pabrik Gula di Desa Doro Peti, belum dikonfirmasi dan klarifikasi terkait lahan warga yang sudah dikembalikan dalam pernyataan kepala Desa Doro Peti di atas. 


Adanya pemberitaan ini dipublikasikan, semoga pihak PT SMS ada niat baik untuk menjelaskan serta menanggapi. (Red/01) 


Penulis : Aryadin