Mencuat, Kematian Anak Kasus DBD di PKM Pekat Ini Penyebabnya -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Mencuat, Kematian Anak Kasus DBD di PKM Pekat Ini Penyebabnya

Thursday, February 6, 2025

 


Dompu, Infobima - Kasus kematian anak akibat suspek demam berdarah (DBD) yang ditangani Puskesmas Pekat seperti yang diberitakan media ini sebelumnya, kini mencuat. 


Rupanya penyebab kematian anak itu selain disebabkan karena tidak adanya ketersediaan raped diagnostic test (RDT), dan juga pihak Puskesmas Pekat hanya memberikan cairan infus sebelum dirujuk. Dengan kondisi tidak berdaya, akhirnya korban meninggal dunia setelah sehari di rawat di RSUD Dompu. 


Seperti yang diungkap Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Hj. Maria Ulfa, beberapa hari kemarin mengatakan, bahwa tindakan awal  dilakukan petugas kesehatan PKM Pekat saat itu dengan memberikan infus saja pra-dilakukan rujukan ke RSUD. 


"Penangan darurat saja yang dilakukan, seperti pasang infus dan lainnya, karena saat itu pra-rujukan akibat kondisi korban sudah gelisah, kemudian demam sudah lima hari dan BAB sudah kehitaman akhirnya segera dilakukan rujukan" Ujarnya. 


Di kesempatan berbeda, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Dompu, Omiyati Fatimah, S. Sos, MPH juga menjelaskan, bahwa prosedur penanganan awal dilakukan pihak Puskesmas Pekat terhadap perkara kematian anak akibat suspek DBD di PKM Pekat beberapa hari kemarin itu sudah sesuai SOP. Diyakininya, bahwa dokter yang menangani DBD tidak berani keluar rel dari SOP yang ditentukan. 


"Memang, pada saat itu RDT di Puskesmas Pekat kebetulan kosong, tapi kasus suspek gejala DBD itu bisa dipastikan dengan panas lebih dari tiga hari, trombositnya menurun, dengan begitu dokter bisa mengambil tindakan yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Dan saya yakini dokter sudah bekerja sesuai SOP itu hingga segera dirujuk ke Rumah Sakit" Ungkapnya. (Din)