Dompu, Info Bima - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dompu, NTB sangat meningkat pesat, tercatat hingga 30 Januari 2025 ada 55 kasus DBD yang terjadi hingga dua anak meninggal dunia.
"Iya benar, terdata ada 55 kasus dengan dua anak meninggal dunia," Ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Dompu Maria Ulfa saat di konfirmasi media via sambungan whatsapp, Kamis (30/1/2025).
Korban meninggal dunia yang dimaksud berasal dari Desa Ranggo, Kecamatan Pajo, dan Desa Karombo, Kecamatan Pekat. Keduanya meninggal setelah menjalani perawatan di puskesmas terdekat.
Ironisnya, kasus DBD yang menyebabkan dua korban jiwa ini malah tidak diketahui oleh pimpinan daerah. Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan Perantauan Putra yang dikonfirmasi awak media malah mengaku tidak mengetahuinya, alasan, karena belum ada laporan dari Dinas terkait.
Jika benar hal demikian terjadi, Gatot mengatakan, harusnya sudah bisa ditetapkan kategori kejadian luar biasa (KLB) karena Tran kasus yang terus meningkat hingga menyebabkan dua anak meninggal dunia.
"Bagiamana bisa kita tetapkan kalau tidak ada hasil kajian, pertimbangan dari OPD teknisinya (Dikes). Sampai hari ini mereka diam keenakan, tidak pernah, belum ada laporan sama sekali," kata Gatot saat dihubungi Kamis (30/1/2025) seperti dikutip dari Detik Bali.
Lanjut Sekda menjelaskan, bahwa kepala daerah lah yang akan menetapkan status KLB suatu peristiwa, namun semuanya harus ada laporan dulu dari dinas teknis terkait yang sudah lebih dulu melakukan kajian dengan membandingkan tren kasus pada periode yang sama dengan tahun 2025, kemudian dibuatkan surat keterangan dan membuat laporan.
"Kalau peningkatan kasus melebihi atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya dari periode yang sama atau ada keresahan masyarakat, atau ada yang meninggal bisa di KLB, tapi kenapa mereka (Dikes) diam. Memang pemerintah atasan yang tekan status KLB, bagiamana bisa ditekan kalau tidak ada laporan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Dompu, Maria Ulfa mengakui pihaknya belum memberikan laporan kepada pemerintah atasan terkait peningkatan kasus DBD.
Alasannya karena tengah melakukan persiapan hasil penyelidikan epidemiologi (penelusuran kasus) yang terus meningkat ini.
"Kami memang belum menyampaikan ke Pemda terkait dengan peningkatan kasus DBD ini. Sekarang ini kami tengah persiapan hasil penyelidikan epidemiologi (penelusuran) kami," ujarnya.
Ulfa menjelaskan secara epidemiologi, Dikes akan mengkaji antara di bulan yang sama, minggu yang sama di tahun sebelumnya dikurung waktu sebelumnya.
"Kalau dilihat ini memang terjadi peningkatan kasus. Secara teori secara peraturan kementerian kesehatan 1501, memang ini sudah penetapan KLB harusnya. Tapi di internal kami Dikes sedang koordinasi terkait dengan ini," imbuhnya.(D)