Foto Syarifuddin, (Jendral Manager PT. Onto Mining Suplay)
Dompu, Info Bima - Rencana lock Down tahun 2025 oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM/Vale) diyakini akan menghentikan kegiatan ekonomi masyarakat, umumnya masyarakat Kabupaten Dompu.
Sebab, efek dominonya adalah, terdapat 93 pengusaha lokal yang menjadi vendor pada tambang besar itu kini terancam gulung tikar, karena
ada seribu lebih orang pekerja aktif di tambang PT STM/Vale kini tidak lagi menggunakan jasa para pengusaha kecil itu.
Demikian ungkapan Syarifuddin, selaku Jendral Manager PT. Onto Mining Suplay kepada media ini, pada Minggu 24 November 2024.
"Kami sangan berharap bahwa PT. STM dapat beroperasi kembali secara normal di tahun 2025 nanti. Jika PT STM kembali beroperasi secara normal kami menjamin bahwa kegiatan itu akan aman" Tuturnya.
Sebanyak 93 pengusaha lokal yang berkerjasama dengan PT STM kini semua mulai mengeluh, mereka semua mengaku rugi dengan kebijakan PT STM yang merencanakan lock down selama satu tahun kedepan.
Banyak dari mereka kini dikejar rentenir akibat tidak sanggup membayar cicilan, dan bahkan mobil yang mereka gunakan mulai terancam akan pindah tangan, dampak dari lock down terjadi.
Pengakuan serupa juga dilontarkan Camat Hu,u, Iswan, S. Km saat dikonfirmasi media ini. Dia menuturkan bahwa, daya beli masyarakatnya kini sudah mulai berkurang sampai 50 persen akibat dampak lock down ini. Dari itu dia kini terus berupaya melakukan pendekatan dan berkoordinasi dengan management perusahaan, supaya aktivitas tambang ini tidak dihentikan dan kembali normal.
"Ini dampaknya luarbiasa sekali, sampai daya beli masyarakat kini turun drastis sampai 50 persen. Kami bersama jajaran pemerintah di Kecamatan Hu,u terus berupaya melakukan koordinasi dengan PT STM agar lock down ini dihentikan, dan PT STM bisa beroperasi dengan normal " Harapnya. (Din)