PT STM Mangkir dari Agenda Dialog Bersama Pemda Dompu dan Elemende -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

PT STM Mangkir dari Agenda Dialog Bersama Pemda Dompu dan Elemende

Tuesday, October 15, 2024



 Dompu, Infobima - Agenda dialog yang digelar pemerintah Daerah yang menghadirkan unsur PT Sumbawa Timur Maning ( STM) dan Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) atau Elemende Kabupaten Dompu, pada Senin 14 Oktober 2024, kembali menimbulkan kekecewaan bagi Pemerintah Daerah dan Elemende.


Pasalnya, pihak PT STM yang diharapkan hadir dalam agenda rapat itu malah memilih mangkir tanpa keterangan yang jelas.


Padahal pemerintah daerah maupun Elemende sangat berharap kehadiran PT STM di agenda rapat itu untuk memberikan penjelasan soal, keterbukaan informasi tentang kegiatan ekplorasi dan ekploitasi yang dilakukan PT STM, serta keterbukaan informasi lainnya sebagai mana tuntutan Elemende dalam aksi demontrasi mereka hingga jilid III dilakukan.


Merespon dengan mangkirnya unsur PT. STM dalam agenda dialog itu, Ketua EK-LMND atau (Elemende) Kabupaten Dompu, Dimas Satria menduga, bahwa ada hal besar yang sengaja ditutupi oleh PT STM sehingga memilih menutup diri dan mangkir dari panggilan resmi pemerintah daerah.


"Jika kegiatan eksplorasi sengaja ditutupi oleh PT STM dan memilih diam ketimbang mendengar aspirasi masyarakat, maka saya menduga, ada kejahatan besar yang dimainkan oleh PT STM saat ini. Jika hari ini kita tidak menghentikan aktivitas di tambang itu, maka, 20-30 tahun kedepan Dompu akan tenggelam" Ujar Dimas saat dikonfirmasi media ini.


Meski sering gagal dalam upaya berpapasan dengan unsur PT STM, LMND Dompu tetap berupaya dan mendesak Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi mereka, karena banyak contoh persoalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh PT STM sesuai aturan minerba tapi terabaikan.


Seperti yang diberitakan media ini sebelumnya, Ketua LMND Dompu Dimas Satria memberikan sedikit contoh, terjadi kecelakaan kerja di PT STM sekitar tiga bulan yang lalu menyebabkan salah seorang pekerjaan mengalami koma. Disisi lain juga sempat viral di media sosial tentang penemuan kerangka manusia di lokasi tambang PT STM. 


"Kejadian itu semua tidak pernah di laporkan oleh pihak PT STM kepada pemerintah daerah. Dan semua pasti tidak mengetahui juga soal kecelakaan kerjaan itu" Kata Dimas. 


Parahnya lagi, dilokasi eksplorasi tambang itu banyak titik pemboran untuk pengambilan sampel yang dibuat, tapi bekas-bekas pemboran itu tidak ditutupi dan dilakukan reboisasi kembali pohon untuk mengembalikan kondisi hutan. Bahkan dalam satu titik area pengambilan sampel itu memakan ruang hampir mencapai 2 hektar per titik. 


Bicara soal ijin ekploitasi emas, PT STM hanya memiliki ijin eksplorasi dan eksploitasi emas saja, tapi bagaimana dengan uranium dan logam yang sudah dilakukan eksploitasi sebelumnya. 


"Saya meyakini jika ekploitasi uranium dan logam itu mereka tidak memiliki ijin. Apa lagi untuk membuat laporan kepada pemerintah daerah. Padahal uranium itu tidak lebih mahal harganya dari emas" Kata Dimas.


Disisi lain, Principal Communications STM, Cindy Elza yang coba dikonfirmasi media ini via whatsapp, tentang alasannya tidak hadir dalam agenda dialog itu, namun samapai saat sekarang belum juga direspon.(Din)