Empat Siswa MTsN 1 Dompu Kehilangan Mata Pelajaran 2 Minggu Akibat Diskorsing Sekolah -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Empat Siswa MTsN 1 Dompu Kehilangan Mata Pelajaran 2 Minggu Akibat Diskorsing Sekolah

Tuesday, September 3, 2024

 


Dompu, Info Bima - Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Dompu memberikan hukuman berat terhadap empat orang siswanya, hingga mereka banyak kehilangan mata pelajaran sekolah. 


Empat orang siswa tersebut diskorsing selama 2 minggu oleh pihak sekolah untuk memberikan efek jera, lantaran mereka ribut sesama siswa saat bermain bola di halaman sekolah. 


Kejadian itu kini hampir memasuki minggu pertama (skorsing yang diterima siswa). Tapi justru salah satu orang tua dari wali murid tersebut mencemaskan kondisi anaknya yang justru kini semakin liar akibat putus sekolah sementara itu. 


Kepada Media ini, wali murid tersebut mengaku terpaksa menandatangani surat perjanjian dan skorsing dari pihak sekolah, karena diancam akan dikeluarkan dari sekolah. 


"Saya rasa ini tidak adil untuk anak saya, padahal anak saya baru kali ini melakukan pelanggan di sekolah. Sebenarnya saya tidak mau tanda-tangan surat pernyataan itu. Tapi karena diancam mau dikeluarkan dari sekolah, makanya, lebih baik saya terima hukuman ini untuk anak saya" Cetusnya. 


Hukuman (skorsing) selama dua minggu ini dinilai sangat berlebihan oleh wali murid, bahkan tindakan ini sudah mencederai kebebasan siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya sebagai generasi penerus bangsa. Apa lagi kebijakan yang dibuat pihak sekolah dalam memberikan hukuman berat terhadap para siswa ini, tidak mengacu pada pedoman peraturan pemerintah. 


"Saya khawatir, soalnya anak saya sebentar lagi akan mengikuti ujian akhir juga. Hukuman ini menurut saya sangat berlebihan sekali" Ujarnya. 


Sementara itu, Kepala MTsN 1 Dompu, Drs. M. Firdaus yang ditemui Media ini, pada Selasa 3 September 2024, menjelaskan. 


"Sebelum keluarnya surat skorsing itu, kami seluruh guru melakukan rapat terlebih dahulu, sehingga kami mengambil satu kesimpulan bahwa anak ini harus di skorsing, karena apa yang mereka lakukan sudah di luar dari tata-tertib sekolah, dengan membawa senjata tajam" Tuturnya. 


Lanjut M. Firdaus, "Kami ini pendidik, bukan pengajar di sekolah ini, kami memberikan skorsing itu bukan berarti kami menghukum, tapi memberikan efek jera saja" Jelasnya.(Din)