Bambang Firdaus, Kisahkan Cerita Dua Sahabat Terdampar di Sebuah Pulau -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Bambang Firdaus, Kisahkan Cerita Dua Sahabat Terdampar di Sebuah Pulau

Tuesday, September 17, 2024

 


Dompu, Info Bima - Cerita menarik dikisahkan seorang Bambang Fitdaus, SE (Bakal Calon Bupati Dompu), yang menceritakan tentang kisah dua orang sahabat yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. 


Menariknya, cerita ini diangkat melalui pengalaman pribadi BBF kala dia pernah dihianati oleh sahabat dekatnya. 


Cerita ini diawali dengan dua orang bersahabat, namanya Baidi dan Aidi. 


Baidi dan Aidi kala itu tengah berlayar menggunakan sebuah sampan. Ditengah samudera mereka berdua dihempas oleh ombak besar, hingga sampan tumpangan mereka pun hancur berkeping-keping. 


Kedua sahabat ini saling berupaya menyelamatkan diri menggunakan puing sampan itu, untuk sebisa mungkin dapat menyepi di tepian pulau terdekat. 


Setelah kedua sahabat itu berhasil menggapai tepian pulau itu, lalu Aidi berkata pada Baidi. 


Wahai Baidi, kita tidak punya siapa-siapa di sini, kita berdua akan mati disini,.. Cuma ada satu cara yang mungkin bisa membuat kita tetap hidup, yaitu berdo'a kepala allah SWT,  kata Aidi. 


Akhirnya Baidi dan Aidi sepakat untuk berserah diri kepada allah SWT, dengan berdoa. 


Aidi berkata, kita berdoa masing-masing, kamu Baidi bedoa di bukit sana dan aku berdoa di bukit situ,... Siapa nanti diantara kita yang lebih diberkahi do'anya oleh allah SWT, tutur Aidi. 


Hari pertama Aidi berdoa,.. Ya Allah berikan aku buah supaya aku bisa bertahan hidup di bukit ini.. Lalu, tidak berapa lama, tumbuhlah pohon-pohon buah yang banyak di situ. Kemudia dia menoleh temanya Baidi di bukit sebelah yang kelihatan masih tandus dan kering, kata Aidi dalam hati, aku lebih dikasihani oleh allah SWT. 


Hari berikutnya, rupanya kali ini dia merasa kesepian karena hidup tanpa pasangan. Berdoalah dia lagi kepala Alloh SWT. "Ya Alloh berikanlah aku seorang perempuan yang bisa ku jadikan istri untuk melengkapi kesunyian hidup ku di bukit ini" Harapnya. 


Tidak beberapa lama, terdapat kapal yang terhempas ombak di tempat itu membuat semua orang yang ada dikapal tersebut meninggal dunia, namun hanya satu orang yang hidup, yaitu perempuan cantik yang akhirnya terdampar pula di pulau itu. Jadilah perempuan sebagai permaisurinya. 


Disatu sisi, dia melihat baida belum ada perubahan, dan kondisi bukitnya masih kering dan tandus. 


Setelah mempunyai kebun buah dan permaisuri yang cantik, Aidi kembali meminta kepada Alloh SWT dengan berdo'a. "Wahai Tuhan ku, aku sangat rindu dengan kampung halaman dan keluargaku, antarkan aku pulang dengan istri dan buah-buahanku yang ada di bukit ini" 


Tanpa menunggu waktu yang cukup lama, allah langsung kirimkan saudagar yang lewat, dan mampir di pulau itu, jadilah dia pulang. 


Sementara sahabatnya Baidi, masih juga di tempat yang sama, tanpa ada perubahan, gunung masih kering dan tandus. 


Dalam perjalanan pulangnya, ditengah laut, muncullah suara yang tak berwujud dari atas langit. Suara itu berkata "Wahai Baidi, enak sekali engkau pulang dengan istri cantik dan Buah-buahan mu, kenapa engkau tinggalkan sahabatmu? "


Lalu disitu Baidi menengok ke atas langit, dan berkata. "Wahai suara yang tak berwujud, ini adalah usaha saya, saya sudah berdoa siang dan malam untuk mendapatkan semua yang saya miliki sekarang" Kata Aidi. 


Kemudia suara tak berwujud kembali mengatakan. "Wahai Aidi, kamu itu salah, bukan do'a kamu yang dikabulkan oleh Alloh, sehingga kamu bisa memiliki semuanya hari ini"


"Lantas do'a siapa yang engakau maksud, wahai suara tak berwujud?" 


"Itu do'a sahabatmu yang kau tinggalkan di sana, wahai Baidi. Asal engkau tau, do'a sahabatmu setiap hari tidak pernah terputus"


Engkau ingin tau, apa do'a nya? 

"Wahai Tuhanku tolong kabulkan seluruh do'a-do'a sahabatku Aidi".


Di akhir cerita, Bambang Fitdaus (BBF) mengatakan, bahwa cerita ini mengisahkan tentang dirinya.(Din)